Skip to main content

Hubungan Semiotika dalam Kehidupan Sehari-hari

 

Selamat datang di blog Saya.

Saya akan membahas tentang semiotika dalam kehidupan sehari-hari. Semiotika adalah studi tentang tanda -tanda. Dalam pembahasan semiotika kali ini memiliki tiga unsur tanda yaitu sign (tanda), Interpretant, dan objek . Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali menggunakan tanda-tanda untuk berkomunikasi atau menyampaikan informasi. Salah satu contohnya adalah sebuah jam tangan.

Jam tangan mungkin bukanlah jam tangan yang asing bagi sebagian dari kita. Namun, cerita di balik jam tangan ini merupakan jam pertama yang saya beli dengan uang saya sendiri saat masa SMK. Saya suka memakai jam kemanapun saya pergi. Saya mulai menggunakan jam pada saat SMP, saat itu jam yang saya gunakan dibelikan oleh orang tua saya, tentu saja saya senang, tapi saya ingin menggunakan uang yang saya tabung untuk membeli jam tangan yang saya mau sejak lama. Akhirnya saat saya SMK, uang yang saya tabung sudah terkumpul. Saya pun membeli jam yang saya inginkan yaitu jam tangan G-shock GA140. Walaupun sudah banyak goresan, jam tangan tersebut tetap menjadi favorit dan selalu Saya pakai hingga sekarang.

 

Jam tangan G-shock GA140

 

Pada semiotika terdapat teori segitiga makna yang berisi tiga konsep atau elemen dikemukakan oleh Charles Sanders Peirce. Charles Sanders Peirce adalah seorang filsuf dan ahli semiotika asal Amerika Serikat yang hidup pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Menurut Peirce, setiap objek atau benda memiliki tiga aspek dalam hubungannya dengan makna dan nilai, yaitu tanda, interpretant, dan objek.




Segitiga semiotika Pierce

 

Tanda adalah segala sesuatu yang bisa digunakan untuk merepresentasikan objek tertentu. Tanda bisa berupa kata, gambar, atau simbol. Tanda bisa berupa merek atau model jam tangan tersebut yaitu jam tangan G-shock GA140. Interpretant adalah gambaran mental yang muncul dalam pikiran seseorang ketika melihat atau menggunakan suatu tanda atau objek. Interpretant bisa berupa sebuah benda petunjuk waktu, sebagai hiasan, atau bisa berupa kebanggaan atas usaha keras yang dilakukan untuk membeli jam tangan tersebut. Objek sendiri adalah benda. Bendanya adalah sebuah jam tangan itu sendiri.


Segitiga semiotika Jam tangan

 

Kesimpulannya, jam tangan G-shock GA140 memiliki hubungan dengan semiotika dalam tiga aspek yaitu tanda, interpretant, dan objek. Jam tangan G-shock GA140, merek dan model jam tangan tersebut menjadi tanda yang menciptakan interpretant yang kemudian memberikan nilai sentimental dan makna kebanggaan pada objek itu sendiri. Dengan demikian, semiotika Peirce dapat digunakan untuk memahami hubungan antara tanda, interpretant, dan objek pada suatu objek atau fenomena, seperti jam tangan G-shock GA140 yang saya miliki.

Sekian penjelasan saya mengenai semiotika dalam kehidupan sehari-hari. Semiotika dapat ditemui dimanapun kalian berada. Cukup sekian yang bisa saya sampaikan, saya ucapkan Terima Kasih.

 

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Mitos dan Pengalaman Estetis pada JVKE - Golden Hour music video

Pada tugas kali ini yaitu memilih salah satu lagu dan dan di analisis serta ceritakan pengalaman yang pernah dialami. Sebelumnya saya di tanya lagu apa yang dipilih, yaitu lagu dari Dere yang berjudul “Kota”, saya berpikir bahwa lagu ini menggambarkan hujan, memiliki tone warna serta pengambilan video yang mengingatkan saya saat masih kecil yang bermain dilapangan. Tetapi saya teringat lagu JVKE “golden hour” yang tidak sengaja saya dengar di youtube dan setelah saya dengar lagu ini memiliki gambaran yang cukup berarti bagi saya. Lagu "Golden Hour" dari JVKE menceritakan tentang situasi perasaan yang indah dan menyenangkan di suatu senja ketika bersama dengan orang yang spesial. Menurut Saya, waktu senja (golden hour) memang mampu memberikan suasana yang spesial. Itu mengingatkan Saya pada masa kecil saya, dimana kampung yang yang saya tinggali masih belum banyak bangunan rumah, terdapat tanah lapang dengan pemandangan yang cukup indah, bermain bersama teman teman saya. P
  ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE PADA DIALOG DALAM SERIAL ANIME "NARUTO"   Dani Setiawan 1 , Dewa Aditama 2 Pendidikan Desain Komunikasi Visual, Universitas Indraprasta PGRI   Abstrak Naruto adalah sebuah serial manga karya Masashi Kishimoto yang diadaptasi menjadi serial anime. Manga Naruto bercerita seputar kehidupan tokoh utamanya, Naruto Uzumaki, seorang ninja yang hiperaktif, periang, dan ambisius yang ingin mewujudkan keinginannya untuk mendapatkan gelar Hokage, pemimpin dan ninja terkuat di desanya. Menurut cerita, Naruto adalah seorang ninja dari desa Konoha (Konohagakure), sebuah desa fiktif yang konon tersembunyi di antara rimbunnya dedaunan hutan. Sejak kecil ia ditinggal oleh kedua orang tuanya, sehingga ia tidak pernah merasakan bagaimana kasih sayang orang tua kepada anaknya. Dengan dukungan dari teman-teman dan guru-gurunya, Naruto tumbuh menjadi pemuda yang ceria, optimis, dan pemberani. Masashi Kishimoto, pengarang serial manga ini, d

MENGINDENTIFIKASI, MITOS, METAFORA, DAN METONIMI DALAM JURNAL ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE PADA DIALOG DALAM SERIAL ANIME "NARUTO"

Mitos Pada jurnal “ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE PADA DIALOG DALAM SERIAL ANIME "NARUTO" terdapat berbagai karakter yang memiliki pandangan atau kepercayaan yang mereka pegang. Mitos yang ingin dibangun oleh karakter naruto adalah tentang kerja keras yang dapat mengalahkan bakat. Mitos yang ingin dibangun oleh karakter jiraiya adalah tentang pola pikir manusia akan rasa sakit atau penderitaan yang di alami nya. Mitos yang ingin dibangun oleh karakter Pain adalah tentang kedamaian yang dapat dicapai dengan mengerti dan merasakan penderitaan yang sama. Mitos yang ingin dibangun oleh karakter Obito adalah tentang teman itu lebih penting dari apapun. Dan yang terakhir, mitos yang ingin dibangun oleh madara adalah konsep dimana dunia ini akan selalu ada kebaikan dan kejahatan.   Metafora Metafora yang ingin dibangun adalah dialog yang diucapkan oleh Madara dan Obito. Yang kami bahas adalah dialog yang memiliki perbandingan tersirat didalamnya. Berikut adalah dia